Bandung, 6 Desember 2024 – Universitas Islam Bandung (Unisba) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat, Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Narkotika (Artipena), dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV telah menandatangani kerja sama dalam program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Acara ini bertujuan menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang bersih dari narkoba melalui kolaborasi yang komprehensif.
Ketua Artipena Jawa Barat, Prof. Dr. H. Dedi Mulyadi, dalam sambutannya menyatakan pentingnya peran perguruan tinggi dalam melahirkan generasi bebas narkoba. “Kita ingin membangun generasi muda, khususnya mahasiswa, yang berkarakter kuat, bebas dari penyalahgunaan narkotika, karena mereka adalah masa depan bangsa,” tegasnya.
Selanjutnya penandatanganan Nota Kesepahaman dilaksanakan secara serentak antara BNNP Jawa Barat, Artipena, LLDikti Wilayah IV dengan 83 Perguruan Tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah IV. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Diklat LLDikti Wilayah IV ini tidak hanya seremonial penandatanganan Nota Kesepahaman tetapi juga dilakukan diskusi terkait program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jawa Barat, Bapak Asep Sutisna, menekankan pentingnya langkah konkret, diantaranya seperti tes urine dan penyuluhan bagi mahasiswa. “Ini adalah komitmen bersama, tidak hanya untuk mencegah penyalahgunaan narkotika, tetapi juga membangun kampus bersinar (kampus yang bersih dari narkoba),” ujarnya.
Program ini mencakup serangkaian kegiatan, seperti penyuluhan, pembentukan unit kegiatan mahasiswa anti-narkotika, dan pelaksanaan tes urine secara berkala. Selain itu, ada kolaborasi dalam riset untuk mendukung kebijakan berbasis bukti mengenai pencegahan narkotika di kalangan mahasiswa.
“Jawa Barat adalah pelopor dalam pembentukan aliansi relawan perguruan tinggi anti-narkotika. Ini adalah upaya kolektif yang tidak hanya mencegah, tetapi juga memberikan dampak positif pada pengembangan karakter generasi muda,” tambah Dedi.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.